Asosiasi Perusahaan Penerbangan Nasional Indonesia melaporkan bahwa pada tahun 2021 jumlah penerbangan pesawat domestik di Indonesia mencapai angka 33.36 juta penumpang. Berdasarkan data tersebut Lion Air berhasil menduduki posisi pertama sebagai maskapai dengan pangsa paling besar mencapai persentase sebesar 29.7 persen dan total jumlah penumpang 9.89 juta orang. Posisi selanjutnya disusul oleh Citilink dengan persentase pasar 22.6 persen dan Garuda Indonesia dengan persentase pasar sebesar 10.5 persen. Hal ini menunjukan ketatnya persaingan maskapai penerbangan domestik di Indonesia. Meskipun begitu, Pelita Air Service (PAS) yang baru dibuka untuk umum pada tahun 2022 berhasil menarik perhatian masyarakat.
Untuk mengetahui strategi pemasaran strategis pada Perusahaan Pelita Air, Universitas Pertamina menyelenggarakan kunjungan perusahaan ke Bandara Pelita Air yang berlokasi di Pondok Cabe, Tangerang Selatan. Kunjungan ini diikuti oleh mahasiswa semester lima dan semester tujuh, Program Studi Komunikasi Universitas Pertamina. Dalam kunjungan tersebut, mahasiswa mengaitkan mata kuliah Komunikasi Kepemimpinan, Manajemen Periklanan, Bisnis Berbasis Digital, dan Manajemen Public Relation dengan materi yang disampaikan oleh pihak Pelita Air.
Asa Perkasa selaku Direktur Komersial Pelita Air menyampaikan perjalanan dari Pelita Air Service, Core Business, dan Struktur Organisasi. Asa menyampaikan bahwa strategi yang dilakukan dengan melakukan sinergi eksternal dengan berbagai anak perusahaan PT Pertamina lainnya seperti Patra Jasa, Asuransi Tugu, Mitra Tours & Travel, Pertamina Aviation, dan IHC. Lebih jauh, Asa menambahkan bahwa Pelita Air aktif melakukan kolaborasi lainnya dengan perusahaan di luar PT Pertamina Persero.
“Selain dengan PT Pertamina, kami juga melakukan kolaborasi dengan mengadakan acara atau penempatan iklan di jasa perusahaan lain. Contohnya dengan berkolaborasi dalam Maybank Bali Marathon, Inaca Travel Fair, Pertamina Women Mentoring Day, dan Bluebird Placement,” tutup Asa.
