Berita Kampus
Sejauh Mana Energi Terbarukan Akan Dikembangkan di Universitas Pertamina

Published by: Universitas Pertamina 08 January 2022
Di baca: 18 kali
Jakarta, Sabtu, 8 Januari 2022 - Indonesia merupakan negara yang kaya akan Sumber Daya Alam (SDA). Di sisi lain, Indonesia juga memiliki potensi yang sangat besar pada energi terbarukan yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia, seperti energi surya, energi panas bumi, energi biomassa, energi air, dan sebagainya. Hal tersebut tentunya menjadi salah satu keunggulan dari Indonesia dalam bidang energi.

Dalam menyikapi hal tersebut, Universitas Pertamina (UP) menyelenggarakan webinar “Sejam Bersama Handoko Wignjowargo” dengan mengusung judul “Sejauh Mana Energi Terbarukan Akan Dikembangkan di Universitas Pertamina” dengan menghadirkan dua narasumber yang ahli dalam bidangnya yaitu Prof. Ir. I Gusti Nyoman Wiratmaja Puja, Ph. D. selaku Rektor Universitas Pertamina dan mantan direktur jenderal migas serta Handoko Wignjowargo selaku CEO Maestro.

Prof. Ir. I Gusti Nyoman Wiratmaja Puja, Ph. D. yang akrab disapa Prof Wirat menjelaskan bahwasannya Universitas Pertamina merupakan kampus global, artinya UP ingin membangun mahasiswa/I nya memiliki mindset global yang nantinya dapat bersaing bukan hanya di dalam negeri tapi juga di luar negeri. Hal ini sama halnya dengan jargon Universitas Pertamina yaitu “Be Global Leader” 

Rektor Wirat mengutip dari PBB, bahwasannya negara yang akan maju ke depan dan makmur adalah negara yang dapat menguasai minimal tiga faktor utama yaitu pangan, air, dan energi. Jadi disinilah peran Universitas Pertamina dalam mendidik mahasiswa/i nya untuk siap bertanding di sektor global energi, serta adanya dukungan dari tenaga pendidik yang ahli dalam bidangnya dan fasilitasi laboratorium di dalam dan di luar (lapangan) Universitas Pertamina.  Kedepannya Universitas Pertamina tetap ingin terus berperan khususnya dalam bidang energi baik dalam sisi bisnis, teknologi, dan development.

Rektor Wirat juga menjelaskan bahwasannya pada tahun 2050 Indonesia akan menerapkan zero carbon emission. Berdasarkan hal tersebut, Universitas Pertamina akan terus mengembangkan energi terbarukan dan akan berkontribusi mengembangkan SDM dari akademisi Universitas Pertamina. 

Dalam mewujudkan energi baru dan terbarukan yang dilakukan Universitas Pertamina, para mahasiswa/i-nya diberikan bekal pengetahuan pada Mata Kuliah Pengantar Teknologi Bisnis Energi (PTBE). Melalui mata kuliah tersebut, seluruh mahasiswa didorong untuk memahami perkembangan bisnis dan teknologi energi dari hulu hingga hilir, termasuk pengembangan energi baru dan terbarukan. 

Universitas Pertamina juga memiliki sejumlah Mata Kuliah yang fokus pada pengembangan EBT. Misalnya di Teknik Geologi terdapat Mata Kuliah Minyak, Gas Bumi Non Konvensional dan Energi Terbarukan. Di Teknik Perminyakan ada Mata Kuliah Hidrokarbon Non Konvensional. Teknik Elektro punya Mata Kuliah Konversi Energi Listrik. Teknik Logistik mempelajari Mata Kuliah Logistik pada Energi Terbarukan. Di Teknik Sipil ada Mata Kuliah Konversi Energi Sumber Daya Air. Di  Teknik Lingkungan ada Mata Kuliah Energi Berbasis Limbah. Untuk program studi sosial dan humaniora seperti Manajemen, juga ada Mata Kuliah Bisnis EBT.

Ketertarikan mahasiswa terhadap isu EBT salah satunya bisa dilihat dari jumlah peminat pada Mata Kuliah terkait EBT tersebut. Dalam kegiatan kemahasiswaan, mereka juga seringkali menghadirkan diskusi atau forum kajian yang fokus pada isu-isu EBT. Salah satunya bahkan mendirikan startup di bidang EBT bernama Clean Energy Startup.

Selain itu, Universitas juga mendorong para dosen untuk melakukan kolaborasi penelitian dengan mitra di bidang EBT. Salah satu contohnya, adalah penelitian dengan Research Technology and Innovation PT Pertamina (Persero) terkait Pengembangan Green Coke sebagai Material Komponen Elektroda untuk Lithium Ion Battery.

Dalam hal pengembangan EBT secara riil di lingkungan kampus, sejak tahun 2016, Universitas Pertamina telah memasang 100 unit panel surya yang menghasilkan 10 kilowatt per-peak, dan dua buah wind turbine yang menghasilkan 200 watt per-peak.

"Sayangnya EBT ini memiliki tantangan utama seperti yaitu pertama, energi terbarukan ini masih baru dan memerlukan waktu untuk melakukan riset, memerlukan dana untuk fasilitas-nya, tenaga, dan development. Kedua, konsistensi regulasi. Dan ketiga, sinergi dari semua pihak" -Ujar Rektor Wirat-

Pada penghujung webinar “Sejam Bersama Handoko Wignjowargo”, Rektor Wirat menyampaikan point-point penting pada closing statement-nya yaitu investasi yang paling penting dalam sebuah bangsa adalah kemampuan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkompeten. SDM yang berkompeten harus memiliki karakter yang baik dan hatinya yang kuat. Melalui MK PTBE tersebut, diharapkan mahasiswa/i UP bisa lebih mengenal EBT.

“Mari sama-sama bersinergi untuk membangun SDM yang berkompeten” -Ujar Prof Wirat-

Thumbnail

Tinggalkan Balasan

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE

© 2021 Universitas Pertamina.
All Rights Reserved