Berita Kampus
Pengelolaan Blok Rokan Setelah Alih Kelola ke Pertamina

Published by: Universitas Pertamina 16 March 2022
Di baca: 30 kali
Universitas Pertamina - Blok Rokan merupakan tempat produksi minyak dan gas bumi terbesar di Indonesia yang bertujuan untuk pemenuhan kebutuhan energi nasional Indonesia. Sejak 9 Agustus, pengelolaan Blok Rokan di Provinsi Riau beralih alih kelola ke PT. Pertamina Hulu Rokan (PHR). 

Berbicara mengenai Blok Rokan yang memiliki fokus pada bidang energi. Dalam hal ini, Universitas Pertamina lanjut mengadakan webinar Cipta Karsa dengan judul "Pengelolaan Blok Rokan Setelah Alih Kelola ke Pertamina". Webinar tersebut menghadirkan Jaffee Arizon Suardin. Beliau merupakan direktur utama PT. Pertamina Hulu Rokan. 

Pertamina Hulu Rokan (PHR) didirikan pada 20 Desember 2018, merupakan perusahaan yang bertindak sebagai operator dalam pengelolaan Wilayah Kerja (WK) Rokan selama 20 tahun, mulai dari 9 Agustus 2021 sampai 8 Agustus 2041. PHR juga menjalankan tugas dari Subholding Upstream Pertamina untuk mengelola bisnis dan operasional kegiatan hulu migas di Regional satu sampai Sumatera. Melalui kedua peran tersebut, PHR menjadi salah satu produsen minyak dan gas utama di Indonesia yang berkontribusi dalam pemenuhan energi nasional. Dalam menjalankan pelaksanaan tugasnya PHR memiliki spirit yang direspresentasilan dari nama salah satu pulau di Indonesia yaitu SUMATERA, yang artinya SUstainable, MAssive, To grow, Efficient, Resilient, dan Aggressive.

Blok Rokan berada di Provinsi Riau dengan wilayah kerja lima kabupaten yaitu Rokan Hulu, Rokan Hilir, Bengkalis, Siak, dan Kampar. Seta dua kota yaitu Pekanbaru dan Dumai. Dengan luas wilayah kerja mencapai 6.264 KM2, Blok Rokan memiliki 80 lapangan produksi dengan jumlah sumur mencapai 12.000 lebih. 

Alih kelola atau transisi Wilayah Kerja Rokan pada 9 Agustus 2021 yang memiliki prinsip aman, lancar, dan handal. Memiliki 2.687 pekerja yang bergabung, 80 pekerja lapangan, 12 juta jam kerja selamat, dan 11.300 sumur. Selain itu juga menetapkan sembilan bidang utama transisi yaitu program pembayaran, kontrak barang dan jasa, human capital, perizinan, IT dan petrotechnical, data transfer, pasokan listrik, uap, dan gas, chemical Enhanced Oil Recovery (EOR), dan lingkungan dan ASR.

Pencapaian PHR WR Rokan di tahun 2021
1. Dari 9 Rig berhasil menambahkan menjadi 19 unit.
2. 25 juta unit Rig WO menjadi 29 juta.
3. Selesai 133 sumur pengeboran.
4. 100% lifting dikonsumsi untuk kilang domestik KPI untuk mendukung ketahanan energi nasional.
5. 40% dari total sumur pengembangan baru Pertamina.
Jaffee lanjut menjelaskan. Agar terus dapat berkembang ke arah yang lebih maju, Blok Rokan memiliki target di tahun 2022. Berikut targetnya:
1. Tidak ingin terjadinya insiden.
2. Investasi 2,5 dolar milyar.
3. 180 MBOPD.
4. 500+2 sumur dengan 23 Rig, dengan tetap melakukan eksplorasi.
5. 15,6 ribu KUPS.
6. 47 Rig WOW.

Selain itu, terdapat sorotan penting PHR yang memiliki visi yaitu target produksi sebanyak 300 MBOPD untuk Rokan di tahun 2025 dan melakukan peningkatan produksi zona 1 dan 4 di tahun 2023. Selain itu, menurut PHR setiap barel itu penting, inovasi, dan adanya tumbuh berkmebang. Dengan mementingkan human capital, skala, perencanaan detail dengan keputusan yang cepat, dan melakukan kolaborasi stakeholder dan nilai tambah lokal.

“Untuk kedepannya Blok Rokan harus memiliki program kerja dalam jangka waktu panjang yang dapat dijelaskan dari gambar berikut ini” Ujar Jaffee.

Thumbnail

Tinggalkan Balasan

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE

© 2021 Universitas Pertamina.
All Rights Reserved