Berita Energi
Kolaborasi Kilang Pertamina Plaju Dengan Universitas PGRI Palembang, Luncurkan Kurikulum Siaga Bencana dan Cinta Belida Untuk Siswa SD di Palembang

Published by: PT Kilang Pertamina Internasional 21 July 2022
Di baca: 5 kali
Palembang, 21 Juli 2022 - PT Kilang Pertamina Internasional (PT KPI) Refinery Unit III Plaju (Kilang Pertamina Plaju) terus berkolaborasi dengan berbagai elemen untuk menciptakan masyarakat yang tangguh terhadap bencana perkotaan dan menumbuhkan rasa cinta ikan Belida sebagai ikon keanekaragaman hayati khas Kota Palembang dan Sumatera Selatan.

Kegiatan ini dikemas dalam program Corporate Social Responsibility (CSR)/Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL) yang melibatkan berbagai elemen, baik perguruan tinggi, sekolah dasar, pemerintah dan instansi terkait serta masyarakat.

Kolaborasi Perusahaan dengan Dunia Pendidikan

Kilang Pertamina Plaju menggandeng Universitas PGRI Palembang khususnya tenaga ahli dari Fakultas Ilmu Keguruan dan Pendidikan (FKIP) untuk turut menginisiasi kurikulum Siap Tanggap Bencana Perkotaan dan Gerakan Cinta Ikan Belida (Sitangkas Cindo) untuk peserta didik sekolah dasar di Kota Palembang.

Sebagai partner strategis yang ahli di bidang pendidikan sekolah dasar, FKIP Universitas PGRI Palembang merumuskan desain kurikulum, silabus dan buku ajar yang menjadi alat untuk menjadi salah satu muatan pelajaran di Sekolah Dasar (SD) sesuai dengan garis besar Program CSR/TJSL Kilang Pertamina Plaju yang bertema PATRA (Palembang Aman Terampil dan Berdaya) Academy.

Kurikulum Sitangkas-Cindo resmi diluncurkan secara simbolis bertempat di SDN 225 Palembang yang beralamat di Kelurahan Plaju Ilir, Kecamatan Plaju pada Kamis (21/07), dan mulai diterapkan untuk 21 SD yang berada di sekitar Kilang Pertamina Plaju berdasarkan SK Kepala Dinas Pendidikan Kota Palembang Nomor 138/KPTS/DISDIK/2022.

Apresiasi Penuh dari Pemerintah Kota Palembang

Mewakili Walikota Palembang, Staf Ahli Walikota Bidang Pemberdayaan Sosial dan Masyarakat, Zanariah, SIP, M.Si mengapresiasi penuh kolaborasi yang dilakukan antara Kilang Pertamina Plaju dan Universitas PGRI Palembang ini. 

Menurutnya, kesiapsiagaan bencana seperti kebakaran dan banjir memang sudah saatnya ditanamkan secara konsisten sejak dini, mengingat potensi dua bencana itu rentan terjadi di Palembang yang merupakan kawasan perkotaan dengan pemukiman yang padat, serta dialiri Sungai Musi.

“Kesiapsiagaan menjadi bagian dari upaya pengurangan risiko bencana, sehingga penting untuk ditanamkan sejak dini kepada siswa SD,” tuturnya. Lewat kurikulum ini, ia berharap mampu membangun ketangguhan masyarakat serta bisa dijalankan secara berkesinambungan di setiap sekolah kedepannya.

Tak Hanya Siaga Bencana, Namun Juga Tanamkan Kecintaan pada Ikan Belida

Di samping itu, Zanariah juga mengungkapkan pentingnya peran seluruh pihak untuk turut melestarikan Ikan Belida sebagai spesies ikonik Kota Palembang, yang mulai terancam punah. “Kita tentu juga mendukung penuh upaya pemerintah untuk melestarikan Belida, yang juga akan diajarkan kepada siswa dalam kurikulum ini,” sambungnya.

Area Manager Communication, Relations & CSR Kilang Pertamina Plaju Siti Rachmi Indahsari mengatakan, di tengah transformasi bisnis yang sedang dilakukan di tubuh Pertamina, pihaknya tetap memiliki tanggung jawab sosial dan lingkungan terhadap masyarakat.

Dengan menggandeng berbagai mitra untuk berkolaborasi, khususnya Universitas PGRI Palembang sebagai unsur akademisi, inisiasi kurikulum siaga bencana dan gerakan cinta Ikan Belida oleh Kilang Pertamina Plaju ini berangkat dari hasil pemetaan sosial dan identifikasi masalah yang kerap terjadi di Kota Palembang.

“Kondisi perkotaan yang pemukimannya padat, sehingga rawan bencana kebakaran, di tambah potensi bencana banjir karena berdekatan dengan Sungai Musi, sehingga kami berpikir apa yang bisa dilakukan sebagai entitas bisnis,” ungkapnya.

Berkaca dari kondisi itu, Rachmi mengatakan Kilang Pertamina Plaju hadir dalam berbagai program CSR/TJSL yang didesain untuk mitigasi risiko dalam rangka membentuk masyarakat yang tangguh terhadap bencana. 

Pada saat yang sama, Rachmi menyadari betapa pentingnya upaya penyelamatan Ikan Belida (Chitala Lopis) sebagai ikon di Palembang yang apabila tidak diedukasi kepada siswa SD sejak dini, perlahan akan punah.

Rachmi mengakui, Kilang Pertamina Plaju sebagai entitas bisnis tentu tidak bisa bekerja sendiri dalam mewujudkan cita-cita tersebut. Untuk itulah, pihaknya juga menggandeng Balai Riset Perikanan Perairan Umum dan Penyuluhan Perikanan (BRPPUPP) Palembang dalam implementasi kurikulum Sitangkas Cindo, serta didukung penuh oleh Pemkot Palembang melalui Dinas Pendidikan.

Perempuan berdarah Palembang ini memohon dukungan dan peran aktif seluruh pihak dalam rangka menjaga dan mewujudkan Kota Palembang yang tangguh bencana serta kaya keanekaragaman hayati.

Sementara, Rektor Universitas PGRI Palembang, Dr. Bukman Lian, M.M., M.Si, CIQaR mengatakan hubungan harmonis dengan Kilang Pertamina Plaju, sehingga menghasilkan kolaborasi apik ini sudah dimulai sejak 2021 silam.

“Atas kerjasama dengan Kilang Pertamina Plaju, dan bersama BRPPUPP Palembang, kita berhasil menciptakan materi baru sebagai suplemen kurikulum pengayaan untuk menambah ilmu pengetahuan anak-anak,” ujarnya.

Bukman menekankan pentingnya peran pendidik untuk menyampaikan pesan dan edukasi dalam siaga bencana dan pelestarian ikan Belida ini. “Pelestarian ikan Belida ini sendiri sudah dicanangkan oleh Walikota, namun kami melihat belum ada perguruan tinggi yang peduli,” ujarnya.

Belida, bukan hanya ikon Kota Palembang, namun juga Sumsel diharapkan dapat terus dilestarikan dan tidak hanya berdiri sebagai tugu, namun dapat dilihat langsung habitatnya seperti dulu, sebagaimana diungkapkan Sevi Sawestri, yang hadir mewakili BRPPUPP Palembang. 

“Ini adalah salah satu amanah kita untuk melestarikan Belida, sehingga kami berterimakasih kepada Pertamina yang telah memberikan kesempatan untuk turut berperan menyusun kurikulum Cindo ini bersama Universitas PGRI Palembang,” ujarnya. Ia berharap Pemkot Palembang dapat melanjutkan misi pelestarian ikan Belida ini.

Berdasarkan Peraturan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Nomor 1 Tahun 2021, Ikan Belida masuk dalam daftar ikan yang harus dilindungi habitatnya dari penangkapan dan perdagangan.

Untuk itu, Kabid SD Dinas Pendidikan Kota Palembang, Juwita mengatakan pihaknya juga mendukung penuh kurikulum ini dan siap mengembangkan agar jangkauannya lebih luas lagi. “Kita siap menerima distribusi buku sebagai alat untuk menjadi salah satu muatan lokal,” tuturnya.

Dinas Pendidikan dalam hal ini berperan sebagai regulator untuk mendiseminasikan dampak dan manfaat kurikulum secara lebih luas di Kota Palembang melalui instrumen peraturan yang diturunkan. 

Terapkan Juga Teknologi Augmented Reality (AR) untuk Edukasi Digital Modern

Oleh karenanya Juwita juga mengapresiasi kolaborasi apik ini dalam rangka mewujudkan cara belajar yang inovatif dan modern di kalangan siswa SD, dengan pemanfaatan teknologi Augmented Reality (AR). “Hal ini sangat mendukung kemajuan dunia pendidikan di Indonesia secara umumnya, dan Kota Palembang khususnya,” lanjutnya.

Dalam kesempatan yang juga dihadiri para Kepala Sekolah dan unsur Pemkot Palembang lainnya itu, Kilang Pertamina Plaju memberikan piagam penghargaan kepada 21 Kepala Sekolah yang akan mengimplementasikan kurikulum Sitangkas Cindo di SD-nya.

Ajak Siswa SD Simulasi Langsung Tanggap Bencana dari HSSE Kilang Pertamina Plaju dan Satgas Patra Siaga

Pasukan pemadam kebakaran dari Emergency Insurance HSSE Kilang Pertamina Plaju, dan Satgas PATRA Siaga dengan alat motor pemadam kebakaran Wak Jago (Waspada Kebakaran Saling Jago Tetanggo) yang merupakan kelompok yang dibentuk lewat Program TJSL/CSR PATRA Siaga juga diturunkan untuk mengenalkan siswa SD pada penanganan bencana kebakaran, mereka diajak simulasi pemadaman api dengan Alat Pemadam Api Ringan (APAR).

Lewat kurikulum ini, Kilang Pertamina Plaju juga turut berkontribusi dalam pencapaian target Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) atau SDGs (Sustainable Development Goals), diantaranya tujuan ke-4 yaitu menjamin kualitas pendidikan yang inklusif dan merata, serta tujuan kesebelas yaitu menjadikan kota dan pemukiman inklusif, aman, tangguh dan berkelanjutan), serta tujuan ke-15 yaitu menghentikan kehilangan keanekaragaman hayati.
 
Dengan demikian pula, Kilang Pertamina Plaju telah berhasil menjaga hubungan sosial dengan masyarakat melalui pemenuhan aspek sosial dan lingkungan sesuai kriteria ESG (Environmental, Social, & Governance) dalam menciptakan masyarakat tangguh.
Thumbnail

Tinggalkan Balasan

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE

© 2021 Universitas Pertamina.
All Rights Reserved