Berita Energi
KIB Launching Visi Misi PATEN, Ketahanan Pangan dan Energi Jadi Bidikan

Published by: Klikwarta.com 16 August 2022
Di baca: 16 kali


Klikwarta.com, Jatim - Tiga partai politik yakni, Partai Golkar (PG), Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Partai Amanat Nasional (PAN) yang tergabung Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) melaunching gagasan dan visi misi menuju Indonesia Maju 2035 di Surabaya, Minggu (14/8/2022) petang kemarin.

Gagasan dan visi misi KIB melalui Program Akselerasi Transformasi Ekonomi Nasional (PATEN) itu sengaja disampaikan langsung oleh ketua umum ketiga partai yang tergabung dalam KIB di hadapan ribuan kader Partai Golkar, PPP dan PAN se-Jatim, para rektor, akademisi, tokoh masyarakat maupun tokoh agama di Jatim supaya mendapatkan masukan.

Ketum DPP PAN Zulkifli Hasan selaku penyelenggara acara mengatakan bahwa  untuk mewujudkan Indonesia Maju atau Indonesia Emas diperlukan adanya  ketahanan energi. Mengingat, subsidi BBM yang harus dikeluarkan pemerintah dari tahun ke tahun terus meningkat dan semakin membebani APBN.

“Subsidi BBM saat ini sudah menembus angka kisaran Rp.500 triliun setahun atau hampir mendekati 1/3 dari kekuatan APBN. Makanya, KIB mendorong adanya transformasi melalui penggunaan sumber energi listrik untuk kendaraan bermotor dan kebutuhan masyarakat lainnya,” kata Zulhas sapaan akrabnya.

Selain ketahanan energi, pria yang juga menjabat Menteri Perdagangan ini juga menyatakan Indonesia Maju juga memerlukan adanya ketahanan pangan. Mengingat, luas lahan pertanian kita kian menyusut akibat alih fungsi sehingga kalau dibiarkan bisa membahayakan ketahanan pangan.

“Survey BPS menyatakan rata-rata kepemilihan lahan keluarga petani kita hanya 0,6 – 0,4 hektar. Sehingga hasil produk pertanian belum bisa menghidupi keluarga petani secara layak atau nasib petani sungguh mengebaskan karena hidup di garis kemiskinan,” jelas Zulkifli Hasan.

PAN menawarkan solusi, HPP gabah dinaikkan dari 4400/kg menjadi 8800/kg. Kemudian manfaatkan lahan tidur produktif untuk pertanian yang berorentasi ekspor. Seperti tanaman untuk bahan obat herbal yang banyak dibutuhkan industri farmasi.

KIB sengaja dibentuk, kata Zulhas karena PAN, Partai Golkar dan PPP ingin mengakhiri politik identitas yang berkembang dalam dua kali Pilpres sehingga membuat bangsa ini diambang perpecahan dan menjadi tidak produktif akibat situasi politik yang tidak kondusif.

“Kita ingin segera mengakhiri ini dan ingin mencapai Indonesia menjadi negara maju 2035,” jelasnya.

Sistem demokrasi yang berjalan di Indonesia, juga tak luput dari evaluasi KIB. Pasalnya, demokrasi transaksional yang berkembang selama ini justru menjadi penghambat bangsa ini maju karena melahirkan kesenjangan, kegaduhan yang berujung pada disharmoni dan distrust pada partai politik.

“Karena itu kita ingin merubah sistem pemilu yang lebih demokratis melalui politik ide dan gagasan bukan pemilu yang mengabaikan moral hazart dan nilai,” tegas Zulkifli Hasan.

Sementara itu Ketum PPP Suharso Manoarfa menjelaskan terkait bonus demografi yang akan dialami bangsa Indonesia pada 2025-2035 yang menjadi masa kritis untuk mewujudkan cita-cita bangsa keluar dari middle income trap dan menjadi negara maju dan sejahtera.

“Karena itulah KIB ingin kemenangan di pemilu 2024 sebab dengan kemenangan itu KIB bisa lepas dari jebakan middle income menuju Indonesia Maju melalui Kerja Indonesia Berkarya. Kita optimis dengan 5B yaitu Bersatu, Bertransformasi, Bekerja Keras, Berdoa dan Berhasil mensejahterakan bangsa Indonesia,” kata pria yang juga kepala Bappenas ini.

Masih di tempat yang sama, Ketum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto menambahkan bahwa hambatan yang dialami negara-negara di dunia saat ini adalah pandemi covid-19, konflik perang Rusia-Ukraina yang berkepanjangan, climate change, commodity prices dan cost of living sehingga berpotensi terjadi resesi atau stagnasi ekonomi.

Namun bangsa Indonesia memiliki ketahanan yang lebih dibanding negara-negara lain, sehingga hal tersebut bisa menjadi peluang untuk melakukan akselerasi menuju Indonesia Maju.

“Walaupun kita kena Covid tapi ekonomi bisa tumbuh. Bahkan selama 3 tahun terakhir Indonesia mampu swasembada pangan sehingga Presiden Jokowi barusan mendapatkan penghargaan dari IRRI,” beber Airlangga Hartarto.

Untuk melakukan transformasi ekonomi nasional, PATEN memiliki 7 inisitif utama yakni percepatan berbaikan dan transformasi kesejahteraan rakyat, pelatanan kesehatan dan perlindungan sosial, pemertaan akses pendidikan dan pelatihan, ketahanan sistem keuangan, pangan dan energi serta pembangunan yang berkelanjutan. 

Selanjutnya ketahanan NKRI, transformasi kelembagaan dan birokrasi yang berbasis pada prestasi (meritokrasi), dan kepemimpinan serta hubungan internasional yang berwibawa.

“Dengan PATEN, KIB yakin bisa mewujudkan cita-cita bangsa, yaitu  Indonesia Sejahtera yang terdiri dari Sehat Manusia, Sehat Ekonomi dan Sehat Bumi,” terang Menko Perekonomian ini.

Menanggapi politik gagasan yang dikembangkan KIB, Airlangga Pribadi selaku perwakilan akademisi dari Unair Surabaya menyatakan sangat mendukung karena politik seperti inilah sejatinya yang dikembangkan para pendiri bangsa.

“Saya berharap KIB bisa menempatkan kembali jalur politik Indonesia ke arah yang lebih baik. Sebab yang menjadi pemimpin itu bukan bergantung pada popularitas, kapasitas dan elektabilitas melainkan orang yang layak dan mampu menjalankan ide dan gagasan menuju Indonesia lebih baik,” kata Airlangga.

(Pewarta: Supra)
Thumbnail

Tinggalkan Balasan

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE

© 2021 Universitas Pertamina.
All Rights Reserved