Berita Kampus
LAMR dan Universitas Pertamina Lakukan MoU

Published by: Universitas Pertamina 29 December 2023
Di baca: 82 kali
Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR) dan Universitas Pertamina melakukan Memorandum of Understanding (MoU) atau Perjanjian Kerja Sama (PKS) tentang pelaksanaan tridarma perguruan tinggi dan pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM). Selain itu, kerja sama ini membuka peluang bagi anak anak Riau mendapatkan beasiswa dari Universitas Pertamina untuk tahun 2024 nanti.

Penandatangan itu dilakukan oleh Ketua Umum Majelis Kerapatan Adat (MKA) LAMR, Datuk Seri H R Marjohan Yusuf, di Excecutive Lounge Graha Pertamina, Senin (31/7) lalu, disaksikan Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Nicke Widaywati, Presiden Direktur Pertamina Foundation, Agus Mashud S Asngari, dan Rektor Universitas Pertamina, Prof Dr Wawan Gunawan A Kadir MS.

Menurut Ketua Umum MKA LAMR, Datuk Seri H R Marjohan Yusuf, dengan adanya kerja sama ini memberikan peluang bagi anak anak Riau untuk dapat berkompetisi di universitas yang bergengsi.

"Artinya, kesepakatan ini kita akan membantu anak anak daerah untuk mengejar program yang diberikan oleh Universitas Pertamina ke anak Riau dari bidang pendidikan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat, pengembangan sumber daya manusia, dan lain-lain," ujar Datuk Marjohan Yusuf. Selain itu, terang Ketua MKA LAMR ini, pihaknya akan bekerja sama dengan Universitas Pertamina menyeleksi anak anak daerah Riau yang ingin menuntut pendidikan di dunia migas.

Sementara itu, Direktur Utama PT Pertamina, Nicke Widaywati, digelaran penandatanganan kerja sama antara Pertamina Foundation, Universitas Pertamina (UPER) dan sejumlah mitra itu, mengatakan, laporan teranyar International Renewable Energy (2023) menyebut penerapan Nationally Determined Contributions (NDCs), strategi jangka panjang rendah emisi dan net zero emission, berpotensi menurunkan emisi hingga 56 persen pada 2050. 

Jika seluruh inisiatif tersebut dilaksanakan, terangnya, maka emisi karbon dunia bisa dipangkas sebesar 0.2 GtCO2 per tahun di 2050. Meski begitu, Indonesia dihadapkan pada tantangan besar dalam mewujudkan ketahanan energi, sekaligus transisi energi yang berkelanjutan. 

"Kita menghadapi tiga tantangan besar untuk meraih kemandirian energi yang berkelanjutan, yaitu pengembangan teknologi, kecukupan pendanaan, dan kesiapan SDM. Meskipun telah mencapai target penurunan emisi sebesar 31 persen pada 2022, Pertamina terus mendorong kolaborasi dengan multi stakeholder untuk mencapai tujuan Net Zero Emission (NZE)," jelasnya.

Nicke menambahkan bahwa isu keberlanjutan merupakan perhatian penting bukan hanya bagi Pertamina, namun juga bagi bangsa Indonesia dan dunia. "Bicara sustainability target bukan lagi bicara target korporasi atau Pertamina semata, melainkan berbicara tentang upaya sebagai negara dan sebagai warga dunia. Kolaborasi bersama Universitas, Foundation, seluruh korporasi, dan pemerintah sangat krusial karena kita tidak bisa jalan sendiri-sendiri. Melalui kolaborasi sebagai bangsa Indonesia, kita akan bisa meraih kedaulatan energi. Kami membuka diri dengan semua stakeholders, untuk bersama membentuk ekosistem yang mendukung net zero emission lebih cepat," tutup Nicke.

Sedangkan Presiden Direktur Pertamina Foundation, Agus Mashud S Asngari, menyebut serangkaian inisiatif menuju dekarbonisasi dan NZE. “Blue Carbon Initiatives kita kolaborasikan dengan berbagai stakeholders. Guna menyerap emisi karbon melalui penanaman 1,4 juta pohon dan membangun konservasi fauna endemik seperti Bekantan, Rusa Timor, Hiu Paus dan Paus Biru. Diiringi juga dengan program pemberdayaan masyarakat yang memberi manfaat bagi 500 rumah tangga lokal,” jelas Agus.

Lingkup tanggung jawab sosial dan pemberdayaan masyarakat dikerjasamakan dengan CSR Pertamina, PT Pertamina Hulu Energi (PHE), PT Pertamina Hulu Indonesia (PHI), PT Pertamina Drilling Services Indonesia (PDSI) serta Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN). Di sisi pendanaan, juga dijalin koperasi dengan PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) dan Badan Pengelola Dana Lingkungan Hidup (BPDLH).

Rektor Universitas Pertamina, Prof Dr Wawan Gunawan A Kadir MS, menggarisbawahi penyiapan SDM berkualitas dalam menjawab tantangan energi. Melalui kolaborasi dengan PT Semen Indonesia (Persero) Tbk., Lembaga Adat Melayu Riau, Fakultas Teknologi Kebumian dan Energi Universitas Trisakti, PT Perta Life Insurance, PT Pertamina Retail, PT Pertamina Geothermal Energy Tbk, PT Pertamina Hulu Energi dan PT Pertamina Power Indonesia.

“Didukung oleh 11 pusat studi lintas fakultas yang mengedepankan kolaborasi riset berbasis pada pembangunan berkelanjutan, kerja sama tersebut diharapkan dapat meningkatkan kontribusi dalam transisi energi," ucapnya. 

"Lebih jauh lagi, Universitas Pertamina mendukung pembangunan SDM dalam aspek keberlanjutan melalui Sustainability Center. Dengan pembelajaran dan pelatihan aplikatif, diharapkan seluruh pekerja Pertamina memiliki mindset keberlanjutan dalam setiap aktivitasnya, guna menunjang visi sustainability Pertamina,” ucap Wawan Gunawan.


Thumbnail

Tinggalkan Balasan

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE

© 2021 Universitas Pertamina.
All Rights Reserved